Unila Bangun Sistem Informasi MBKM Unila dalam Satu Bulan

  • Whatsapp
Poto dok

Grafiknews.com, Bandar Lampung- Setelah dilantik sebagai Kepala Pusat (Kapus) Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Universitas Lampung (Unila) pada 21 April 2022, langkah pertama yang dilakukan Neni Hasnunidah adalah membangun sistem informasi MBKM bersama dengan tim TIK Unila yaitu kampusmerdeka.

Sistem Informasi MBKM ini berisi data learning agreement dan logbook aktivitas mahasiswa selama melaksanakan kegiatan MBKM dan selesai dibuat pada Mei 2022.

Melalui sistem informasi ini, kata Neni, tidak hanya mahasiswa yang diberi akun untuk mengunggah semua aktivitas MBKM, tetapi dosen penanggung jawab (PJ) mata kuliah juga diberi akun dan dilibatkan dalam membimbing, mengawasi, serta menilai kegiatan mahasiswa dalam MBKM.

“Ini terobosan lagi. Sejak menjadi kapus MBKM, saya membentuk Sistem Informasi MBKM. Setelah ada sistem informasi itu, kita bisa mengetahui data riil mahasiswa yang mengikuti MBKM, aktivitas mereka selama menjalankan program MBKM yang dipilih, dan dosen PJ kita minta untuk terlibat di sini,” tutur Neni.

Neni menambahkan, salah satu kendala terberat program MBKM selama ini ialah minimnya keterlibatan dosen PJ dalam kegiatan MBKM, sehingga kesulitan dalam melakukan konversi nilai. Walau di lapangan, mahasiswa sudah dibimbing Pembimbing Lapangan Mitra. Akan tetapi dosen PJ kesulitan memantau ketercapaian dan ketuntasan pembelajaran mata kuliah melalui aktivitas lapangan tersebut.

“Ya, selama ini dosen PJ jarang terlibat langsung sehingga banyak yang merasa kesulitan mengukur ketercapaian pembelajaran mata kuliah yang akan dikonversikan itu. Ini hal yang wajar menurut saya. Oleh karena itu, kami membuat Sistem Informasi MBKM ini kemudian memberikan akun kepada dosen PJ agar mereka dapat ikut membimbing, memantau, dan menilai aktivitas mahasiswa yang mengikuti kegiatan MBKM,” urainya.

Secara teknis, lanjut Neni, saat mahasiswa sudah launching atau diterima mengikuti suatu program MBKM baik kegiatan yang diselenggarakan kementerian maupun kampus Unila, maka dilakukan Bimbingan Teknis Pengisian Data pada Sistem Informasi MBKM.

Bimtek dilaksanakan selama dua hari, dihadiri para mahasiswa yang lolos MBKM, ketua prodi, serta dosen PJ. Mahasiswa akan diminta untuk mengunggah learning agreement yang telah ditandatangani mahasiswa, dosen pembimbing akademik, ketua prodi, dan dekan. Selanjutnya, secara intens, mahasiswa akan mengunggah aktivitas mereka selama melaksanakan kegiatan MBKM.

“Sebenarnya aktivitas itu sudah diunggah mahasiswa ke logbook MBKM kementerian, namun data itu tidak bisa kami tarik. Jadi, kami meminta mahasiswa mengunduh aktivitas MBKM yang sudah ada di logbook kementerian untuk kemudian diunggah ke Sistem Informasi MBKM Unila. Aktivitas ini lah yang dapat dipantau dosen PJ,” tutur Neni.

Melalui pemantauan aktivitas mahasiswa tersebut, dosen PJ dapat melihat apakah aktivitas sudah sesuai dengan capaian mata kuliah yang akan dikonversi.

Jika belum sesuai, maka dosen PJ dapat memberi masukan dan berkoordinasi dengan Pembimbing Lapangan Mitra untuk menambahkan aktivitas yang sesuai dengan mata kuliah. “Kami berharap, keterlibatan dosen PJ dalam kegiatan MBKM ini mempermudah konversi nilai nantinya,” ujarnya.

Neni menambahkan, keterlibatan dosen PJ dalam pembimbingan mahasiswa pada kegiatan MBKM perlu mendapat penghargaan. Dia meminta kepada dekan untuk membuatkan SK bagi para dosen PJ. Namun, saat ini yang sudah merealisasikan SK dosen PJ masih sedikit.

“Saat ini saya sedang mengusulkan ke pimpinan LP3M, apakah memungkinkan jika SK untuk dosen PJ dikeluarkan oleh rektor supaya dosen mendapat penghargaan dan reward. Jika dosen PJ dihargai, ada SK-nya, saya yakin dosen PJ akan bekerja maksimal,” kata Neni.

Setiap ada program MBKM, pihaknya selalu menggelar sosialisasi kepada ketua prodi, dosen, dan mahasiswa, dengan mengundang masing-masing lima dosen dan lima mahasiswa perwakilan setiap fakultas. Namun, sosialisasi ini kerap terkendala dengan tingkat kehadiran dosen yang minim.

Untuk itu, sosialisasi program MBKM, termasuk Sosialisasi Sistem Informasi MBKM dilakukan dengan roadshow ke fakultas-fakultas di Unila.

Saat ini pihaknya melakukan roadshow ke fakultas-fakultas untuk menyosialisasikan pencapaian mahasiswa yang berkegiatan di luar kampus setara dengan 20 sks (IKU 2). Data pencapaian jumlah mahasiswa yang mengikuti semua jenis MBKM di setiap fakultas disampaikan.

“Pimpinan fakultas, jurusan, dan prodi, diundang agar pencapaian ini dapat ditingkatkan lagi. Alhamdulillah sekarang sudah banyak kaprodi yang responsif untuk meningkatkan jumlah mahasiswa yang mengikuti BKP MBKM di prodinya,” pungkasnya. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *