Grafiknews.com, Bandar Lampung-
Pandemi Covid-19 yang sudah berusia lebih dari 1 tahun, membuat biaya sekolah lebih tinggi dan ‘membengkak’ yang harus dikeluarkan orang tua.
Bagaimana tidak, dengan metode daring anak sekolah justru semakin besar pengeluarannya.
Hal itu diungkapkan, Ketua Fraksi PKS DPRD Lampung Ade Utami Ibnu. Jika kemudian Pemerintah memberikan kebijakan dana bos terhadap anak didik, maka bisa ada kelonggaran, dan itu bisa membantu untuk siswa.
“Yang begini perlu diperhatikan, karena masyarakat dibawah perlu empati perlu diperhatikan,” kata Ade Utami Ibnu, ditemui diruang Fraksi PKS DPRD Lampung, Senin (15/3/2021).
Menurutnya, juga di usia Pemprov Lampung saat ini 57 tahun, Aspirasi dari kelompok pegiat literasi, juga meminta agar gedung perpustakaan modern yang saat ini masih di bangun, agar segera jadi dan betul-betul diperuntukkan bagi pegiat literasi dalam hal membantu anak-anak sekolah.
“Perminta mereka, saat bertemu beberapa waktu lalu, mereka meminta Perpustakaan itu, tetap menjadi Perpustakaan modern yang khas, dan tidak jadi alih fungsi lahannya. Lagi-lagi saya sebagai wakil rakyat, ayolah kita berempati. Tapi yakinlah dengan usia Pemprov Lampung ini ke 57 tahun, Pak Gubernur Lampung ingin jadikan Lampung berjaya. Dan Pemerintah jangan mengeluh kepada masyarakat karena kondisi Pandemi Covid-19,” kata dia.
Dia juga menjelaskan, terkait dengan kondisi pungutan biaya tinggi anak sekolah di masa Pandemi Covid-19 ini, Langkah konkret yang dilakukan oleh fraksi PKS yakni dengan berkoordinasi dengan sekolah setempat.
“Maka kita fraksi PKS juga berkoordinasi dengan dinas pendidikan, untuk mengatasi itu,” jelas dia.
Ade menambahkan untuk anggaran pendidikan memang diakuinya masih terbilang kecil, oleh karena itu perlu pihak ketiga juga ikut andil dalam mensupport dunia pendidikan di Lampung