Grafiknews.com, Tanggamus – Setelah viral, benang kusut pengelolaan bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) di SMAN Cukuh Balak akan terurai.
Hal itu terlihat dari kebijakan pihak sekolah mengundang orang tua/wali murid yang terdaftar sebagai penerima bantuan, untuk hadir di SMAN Cukuh Balak guna mensosialisasikan bantuan program indonesia pintar (PIP) tersebut.
Masrur Dasuan, pemerhati pendidikan setempat mempertanyakan prihal undangan rapat sosialisasi dana program indonesia pintar itu. Karena menurut dia, surat undangan dengan Kop Dinas Pendidikan dan Kebudayaan SMAN 1 Cukuh Balak nomor 400.3/072/X.10805044/2024, terkesan dipaksakan.
Dijelaskan Masrur, surat itu mengunakan kop sekolah lengkap dengan tandatangani kepala SMAN 1, Namun prihal undangan mengatasnamakan komite sekolah setempat tanpa ada stempel dan satupun perwakilan komite tidak bertandatangan.
Berikut bunyinya…
Guna dan untuk kelanjutan proses kegiatan belajar di SMAN 1 Cuba tahun ajaran 2024/2025, maka kami komite sekolah sman 1 cuba mengaharapkan dengan hormat kehadiran bapak/ibu orang tua wali murid penerima PIP 2024, untuk hadir pada Senin 21 Oktober dalam acara sosialisasi dana pip.
Masrur berujar, apakah setelah viral diberita media massa barulah pihak sekolah berinisiatif untuk memangil para orang tua penerima bantuan, sekedar untuk meredam gejolak dilapangan, atau memang benar info yang berkembang kalau bantuan itu memang sudah dicairkan.
Dirinya sangat menyayangkan pihak sekolah yang terkesan menutup-nutupi permasalahan itu, kepala sekolah sendiri mengatakan buku rekening bantuan siswa sudah jadi, siswa dibolehkan untuk mengambil buku rening itu dan akan diberikan surat rekomendasi bila akan mencairkan sendiri. Sementara ada siswa yang menemui pengurus bantuan untuk meminta buku rekening itu, namun dikatakan belum ada.
“Dari ketidak singkronan pengakuan kepala sekolah itu dengan fakta dilapangan, patut diduga kalau ada kongkalikong pada pengelolaan bantuan itu, Jelasnya Masrur Dasuan kepada Grafiknrws.com. Sabtu 19/10/2024.
Dirinya berharap pertemuan orang tua wali murid dengan pihak sekolah Senin 21 itu bisa menghasilkan kesepakatan yang saling menguntungkan, tidak ada pemotongan bantuan, serta saling memaklumi kekeliruan serta saling koreksi, sehinga tidak terjadi lagi berikutnya, demikian harapnya.