Pasca dilantik Jadi Sultan Paduka Pemangku Alam. Amiruddin bertekad akan melestarikan Adat Budaya Marga Buay Belunguh.

  • Whatsapp

Grafiknews.com, Tanggamus – Pasca dilantik menjadi Sultan Paduka Pemangku Alam. Amiruddin bertekad akan melestarikan Adat Budaya Marga Buay Belunguh.

Hal itu disampaikannya dihadapan para pungawa usai dirinya dilantik dan naik tahta menjadi sultan dari sebelumnya sebagai dalom. Lebih lanjut dia menyebut bahwasanya lembaga adat harus menunjukkan jati diri sebagai lembaga yang mampu semua persoalan yang terjadi di tengah masyarakat.

” Semoga kedepan adat dan budaya Marga Buay Belunguh ini dapat lestari, dan saya selaku suttan mengharapkan support dari semua pihak dalam pelestarian adat dan budaya yang saya pimpin, ” Jelas Amiruddin. Kamis 26/9/2024.

Kesempatan yang sama, Kurnain, Penggawa dengan Gelar Batin Adipati mengatakan, mereka para Penggawa dan Jakhu Suku telah berikar dalam penyataan sikap, mereka siap dipimpin oleh Suttan Paduka Pemangku Alam.

Menurutnya, tampuk kekuasaan atas adat dan pelestarian budaya kami serahkan pada Suttan dan kami siap melestarikan dan menguatkan kelompok adat marga buay belunguh tanjung heran umbul buah ini, imbuhnya.

Prosesi pelantikan melalui, surat keputusan yang ditanda tangani oleh Pun Yanuar Sultan Junjungan Sakti Kebuayan Belungu Belalau Lampung Barat, maka secara resmi Dalom Amerudin di naikkan gelarnya menjadi Suttan Paduka Mangku Alam. Serta Syah sebagai Pemimpin Marga Buay Belunguh Tanjung Heran Umbul Buah, Kecamatan Kota agung timur, Kabupaten Tanggamus.

Angkat hajat cakak adok tersebut dilaksanakan di pekon umbul Buah Kecamatan kota agung timur Tanggamus. Rabu 25 September 2024.

Hadir dalam acara itu, para pangeran dari Kebuayan Marga lain, Pj Bupati, Polres Tanggamus, Kajari Tanggamus, para Kepala Pekon se Kotaagung Timur dan perwakilan dari calon Bupati Tanggamus M Saleh Asnawi.

Berikut prosesi kegiatan.
1.NGARAK adalah Amerudin gelar suttan Paduka Pemangku Alam dan para Penggawa serta Jakhu Suku, di arak dari ujung kampung sampai ujung kampung dengan di iringi tabuhan, tari pedang dan sakura.

2.PANGAN BUAK adalah Para Pengeran dan tamu undangan lainnya dipersilahkan menikmati minuman dan kue adat yang telah disiapkan.

3.WAWANCAN adalah pembacaan silsilah kebuayan. Mulai dari perjuangannya, asal muasal keturunan Suttan Paduka Pemangku Alam sampai pada pergerakan generasi selanjutnya.

4.MUMUN adalah kemasan budaya lampung yang berisi tentang cerita terkait keberadaan marga dan selanjutnya pembacaan gelar adok untuk para penggawa dan jakhu suku.

5.Penyerahan SK dan Penyematan PIN oleh Amerudin Suttan Paduka Pemangku Alam kepada para penggawa dan jakhu suku.

6.PANGAN BALAK adalah acara ditutup dengan makan besar. secara keseluruhan baik Suttan, penggawa, jakhu suku dan para tamu undangan menikmati hidangan untuk santap makan siang bersama.

Adapun susunan struktur Adat yang telah dibaca dan disematkan oleh Amerudin gelar Suttan paduka Pemangku Alam adalah sebagai berikut:
1. Azhari, penggawa gelar Dalom pemangku marga
2. Hi. Syukril Hamidi, penggawa gelar Dalom Jaya Utama
3. Mahuzi, penggawa gelar Dalom Setia Bangsa
4. Ali Hamdan, penggawa gelar Dalom Bangsawan
5. Kurnain, penggawa gelar Batin Adipati
6. Apriyan, penggawa gelar Batin Panglima penata marga
7. Rendra Audia, penggawa gelar Batin penyimbang Batin
8. Basri, jakhu suku gelar Batin Penyimbang Marga
9. Edo Hidayat, jakhu suku Gelar Batin Kapitan
10. Kholidi, jakhu suku gelar Batin simbangan
11. Mirhansyah, jakhu suku gelar Khaja Setekhian
12. Sanadi, jakhu suku gelar khaja Penengon
13. Saadilah Agung, jakhu suku gelar Khaja simbangan
14. Zakuan, jakhu suku gelar Khaja Pengucap
15. M. Azhar, jakhu suku gelar Djalang Penata
16. Mad Safe’i, jakhu suku gelar khaja Paksi Marga
17. Isnoni Mazpa, jakhu suku gelar Khaja Nurjati
18. Subhan, jakhu suku gelar Khaja Setia Bangsa.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *