Membaca peluang Menang Pasangan Calon Bupati Tanggamus M. Saleh – Agus Suranto

  • Whatsapp

Grafiknews.com, Tanggamus – Pemilihan kepala daerah Tanggamus semakin dekat, kedua calon kepala daerah saling mencari panggung ketenaran.Membaca peluang menang Pasangan calon Bupati Tanggamus Calon M Saleh Asnawi – Agus Suranto. Berikut hasil analisis Bung Armand, Pemerhati Politik Tanggamus.

Seiring mendekati masa Penetapan Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati pada 22 September mendatang, kedua pasangan Bakal Calon Bupati Tanggamus Moh. Saleh Asnawi-Agus Suranto dan Dewi Handajani-Ammar Sirajudin saling memperkenalkan ketokohan mereka ditengah-tengah masyarakat calon pemilih.

Kedua paslon turun melakukan tebar pesona serta menawarkan visi dan misi ditengah-tengah masyarakat dengan membawa isu perubahan dan berkelanjutan untuk menarik simpati calon pemilih layaknya sebuah drama kolosal.

Dikisahkan sang penulis, kemunculan sang penantang bak Kuda Hitam yang hadir mengejutkan, dengan kepiawaian politiknya gerak cepat melakukan sosialisasi kemasyarakat, juga dengan gaya komunikasinya lentur beberapa partai politik besar menyatakan dukungannya untuk mengusung dirinya sebagai calon bupati tanggamus priode 2024-2029.

Sosok MSA sebagai pengusaha sukses dan politisi handal bisa membuat Partai Nasdem kepincut kemudian menarik dukungannya dari sang petahana Dewi Handajani, yang sudah mendeklarasikan dukungan kepada sang petahana tersebut. Menurut Armand, dukungan nasdem ke MSA bisa juga dikarenakan satu idiologi dengan gaungan perubahan kearah yang lebih baik.

“Beralihnya dukungan nasdem dari Dewi Handajani ke M Saleh Asnawi tidak luput dari kepiawaiannya Kurnain membaca perkembangan dilapangan, arus perubahan semakin kuat dan tidak terbendung sehinga membuat shock therapy bagi kandidat lain. Hal itu bisa dilihat dari hasil survei yang dirilis Departemen Riset Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Radar Lampung Media Grup (RLMG) dan Disway Research Development (DRD) dalam survei 11 Agustus hingga 17 Agustus 2024 yang menempatkan MSA pada 67.55 persen, imbuhnya.

Menurut bung Armand, sosok politikus partai nasdem, Kurnain, yang sempat menjadi sorotan setalah dirinya memberikan warna pada kontestasi cakada tanggamus, namanya sempat masuk bursa pencalonan wakil bupati untuk mendampingi sang petahan. Kesempatan itu dia manfaatkan untuk melakukan konsolidasi dengan pengurus partai dan relawan ditingakag pekon sehinga nama sang petahana sempat terangkat saat itu.

Bahkan kesempatan itu kurnain dan nasdem sangat konsisten mengawal rekomendasi DPP yang mengusung Dewi – Kurnain sebagai pasangan calon bupati dan wakil bupati tanggamus, meski dewi handayani cenderung lebih mengedepankan kampanye atas dirinya sendiri. Kurnain dan nasdem tetap memberikan pelajaran tentang etika politik dan rasionalitas politik dalam mengusung misi partai.

Setelah dewi handajani memilih ammar sirajuddin sebagai pendampingnya pada pilkada mendatang. Partai Nasdem sepertinya menimbang hal itu tentu akan berpengaruh pada elektabilitas dan kemungkinan perolehan suara keduanya. Atas pertimbangan itu secara politik akan jauh lebih menguntungkan bagi partai nasdem jika kemudian mengusung pasangan M Saleh Asnawi-Agus Suranto, imbuhnya.

Hal itu juga tentu mempertimbangkan kepentingan partai nasdem kedepannya di dalam pemerintahan baru yang akan terbentuk paska pilkada, terlebih lagi misi gerakan perubahan yang diusung oleh pasangan saleh asnawi-agus suranto sejalan dengan peran partai nasdem sebagai gerakan perubahan dan restorasi indonesia.

Artinya, peluang menang pasangan saleh asnawi-agus suranto terbuka lebar, pilkada tanggamus 2024 adalah pertarungan antara tuntutan perubahan dan melawan status quo atau bisa diistilahkan sebagai dinasti politik. Kubu dewi diakui atau tidak mewakili dinasti politik 15 tahun terakhir di tanggamus dari dari kepemimpinan bambang kurniawan (suami) selama 2 priode, kemudian disambung dewi handajani 1 periode.

Berikut dukungan partai ke pasangan M Saleh Asnawi-Agus Suranto. Partai Gerindra 8 kursi. Partai Kebangkitan Bangsa 7 kursi. Partai Amanat Nasional 7 kursi. Partai Persatuan Pembangunan 3 kursi. Partai Nasdem 4 kursi dan dukungan 7 partai non parlemen. Sementara dukungan partai kepada pasangan Dewi Handajani-Ammar Sirajudin. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan 10 kursi. Partai Keadilan Sejahtera 2 kursi. Partai Golkar 4 kursi dan 1 partai non parlemen.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *