Siswa SMPN 1 Dianulir Jika Langgar Aturan Saat Proses Pendafataran

  • Whatsapp

Grafiknews.com, Tanggamus – Siswa baru SMPN I Kotaagung akan dianulir apa bila proses pendaftarannya tidak sesuai dengan kreteria jalur masuknya.

Pernyataan itu disampaikan Gunawan didampingi Ida Bagus Ketut Budi Artama, Selretaris dan Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Tanggamus, saat menerima angota DPRD terpilih dan orang tua siswa korban pungli panitia Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMPN favorit di Kotaagung.

Dijelaskan Gunawan, angota DPRD Tanggamus sudah meminta data daftar penerimaan siswa baru itu dari panitia ppdb setempat. Permintaan itu disampaikan saat hearing kemarin di ruang sidang dprd tanggamus. “Dan alhamdulillah pihak sekolah bersedia dan rencananya hari ini akan diserahkan hari ini,” imbuhnya.

Apa bila hasil analis tersebut ditemukan tidak sesuai denga ketentuan, dinas pendidikan dan sekolah setempat akan menganulir siswa tersebut meski sudah mengikuti proses belajar mengajar, ujarnya.

Lebih tegas ia mengatakan, dinas tidak akan mengakomodir calon siswa yang mendaftar dengan menumpang pada kartu keluarga (KK) orang lain sebagai sarat untuk mendaftar pada panitia ppdb, hal itu tertuang pada Peraturan Sekretaris Jendral Pendidikan nomor 46 tahun 2023.

” Berdasarkan peraturan kementerian pendidikan jarak zonasi itu 700 meter dari sekolahan, artinya apa bila nanti siswa baru jalur zonasi tidak memenuhi kreteria itu akan dikeluarkan, begitu juga dengan jalur afirmasi harus dibuktikan dengan kartu program indonesia pinter dan jenis bantuan lainnya, ” Jelas Gunawan kepada Grafiknews. Selasa 9/7/2024.

Terkait penambahan ruang belajar (Rumbel) dan penambahan siswa khusus jalur zonasi, itu sudah disepakati bersama perwakilan siswa saat hearing. Namun untuk usulan sekolah satu atap (Satap) itu hanya akan dilakukan sesuai kreteria saja misalnya, sekolah terjauh, terluah dan terdalam, sementara di kotaagung selain ditengah kota, aksesnya sangat bisa dijangkau, jelas Guanwan.

Ditambahkan Gunawan, Dinas pendidikan sangat mendukung rencana pembangunan SMPN II di kotaagung. Bahkan dari hasil analisa dilapangan, dari 6 sekolah swasta dan 2 sekolah negeri di kotaagung itu masih hidup. Artinya meski dibangun smpn 2 semua sekolah itu masih hidup dan tidak akan kekurangan siswa, demikian tutupnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *