
Grafiknews.com, Bandar Lampung – Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Lampung (Unila) Expo resmi dibukadengan menampilkan pameran hasil produk inovasi, Kamis, (11/8/2022).
Rektor Universitas Lampung, Prof. Dr. Karomani, M.Si., mengatakan Pameran Hasil Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat LPPM Unila merupakan rangkaian dari Dies Natalis ke-57 Unila.
“Hari ini kita melakukan pameran dari beberapa produk inovasi yang dihasilkan oleh LPPM dari para dosen yang ada di Unila. Ini juga merupakan produk-produk inovasi yang dilakukan LPPM Unila sepanjang satu tahun terakhir ini,” ujarnya.
Menurut Prof. Karomani, sebenarnya masih banyak produk inovasi dari LPPM Unila yang bisa dihilirisasi. Namun masih terkendala regulasi dan permodalan.
“Contoh kita punya mesin Rabakong yang berguna untuk memproduksi pupuk dari batang singkong, itu sudah lama banget proses SNI-nya belum tuntas di Jakarta. Padahal kalau SNI-nya sudah tuntas, bisa masuk e-Katalog dan bisa dipesan oleh masyarakat luas dan akan berdampak juga bagi masyarakat secara ekonomi. Kita betul-betul butuh perhatian kepada semua pihak untuk membantu hilirisasi produk-produk inovasi dari Universitas Lampung,” jelasnya.
Dia meminta semua pihak agar ikut membantu hilirisasi produk-produk Inovasi yang dihasilkan dari Universitas Lampung agar dapat dinikmati masyarakat luas.
Kesempatan yang sama, Ketua LPPM Unila, Lusmeilia Afriani mengatakan, pada tahun ini, pihaknya memiliki produk inovasi paling menonjol yakni ATM Beras.
“ATM beras itu seperti ATM, nanti digunakan untuk orang-orang yang kurang mampu, jadi nanti mereka diberikan kartu seperti ATM, setiap hari bisa di klik, jadi kita atur satu hari itu 1 kg,” ujarnya.
Menurut Lusimeilia, ATM beras tidak hanya berfungsi untuk mengambil beras saja, tetapi bisa juga untuk menabung beras.
“Nanti misalnya kalau kita ada beras 5 kg kita bisa juga memasukkan, nanti bisa diambil oleh orang yang membutuhkan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Lusimeilia menambahkan, pihaknya juga mempunyai produk berupa piring yang berbahan dasar dari daun.
“Kita juga memiliki produk berupa keripik singkong kriuk tetapi teksturnya tebal, nanti kita juga akan pamerkan bagaimana cara pembuatannya,” pungkasnya.

