Muhammad Basri Resmi Terpilih Jadi Dekan FKIP Unila Periode 2022-2026

  • Whatsapp

Poto : Ist

Grafiknews.com, Bandar Lampung- Muhammad Basri terpilih sebagai dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung (FKIP Unila) periode 2022-2026. I

Basri unggul 24 suara dari 25 suara pemilih yaitu Senat FKIP Unila dan Rektor Unila, sedangkan satu suara tidak sah.Ia berhasil Menyisihkan dua calon lainnya, yaitu Herpratiwi dan Nurhanurawati.

Proses pemilihan dilaksanakan menggunakan sistem Pencoblosan gambar masing-masing calon di bilik suara secara bergantian. Pelaksanaan pemilihan dilaksanakan pada Selasa (24/5/2022, di ruang sidang FKIP Unila.

Wakil Rektor Unila Bidang Akademik Heryandi mengatakan, transisi kepemimpinan menjadi hal yang biasa, jangan dipahami sebagai pertempuran saling menjatuhkan.

Ia mengatakan, pemilihan pimpinan dilakukan untuk mewarnai sebuah organisasi.

Ia berpesan untuk dekan terpilih sedikitnya tiga hal. Tigal hal yang harus dicermati, yaitu, pertama, berkaitan dengan partisipasi potensi. Kedua, menyusun program program yang bagus, program lama harus berkesinambungan.

Ia mencontohkan jangan sampai program yang dibuat tidak selesai. “Bangunan gedung satu belum selesai sudah bangun gedung lainnya,” ujarnya.

“Akreditasi belum beres sudah membuka program studi baru lagi.”

Ketiga perlu disadari, apa pun alasannya, kita bekerja itu perlu kenyamanan meskipun ruangannya tidak besar, tidak mewah, tetapi bisa nyaman.

“Itu yang harus diperhatikan ke depan sehingga kita benar benar bisa masuk pada tataran yang diharapkan yaitu pada World Class Univercity,” kata dia.

Ia mengatakan, FKIP merupakan basis dari proses pengajaran, harapannya bisa menjadi contoh teladan.

Dekan terpilih mengatakan, visi misi ke depan sesuai pesan dari Wakil Rektor dan Rektor Universitas Lampung. Ia akan berkonsentrasi menyelesaikan masalah akreditasi dengan indikator utama.

Basri mengatakan, ia akan menyelesaikan permasalahan di tingkat program studi (prodi). Hal yang dilakukan dimulai dengan menginventarisasi permasalahan di prodi tentang jumlah dosen, baik prodi yang kelebihan maupun kekurangan dosen untuk dicarikan solusi.

Ia mengatakan, dosen yang akan pensiun secara besar-besaran dalam waktu lima tahun ke depan. Hal tersebut menjadi pertimbangan untuk diusulkan ke pusat.

Basri menyoroti tentang ruangan. Ia juga akan fokus untuk membenahi ruangan kuliah, mengganti kursi yang rusak dengan kursi yang baru sehingga tertata rapi. 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *